Kamis, 30 Mei 2013

LAST CHILD



BIOGRAFI LAST CHILD












Biografi Biodata dan Profil Last Child - BErikut adalah biodata grup band musik kesayangan anda yang munkin ngefans dengan Last Child yang saat ini sedang naik daun dan lagu lagunya yang mendalam seakan memberikan ekspresi yang mungkin cocok dengan perasaan pendengarnya dan berikut adalah Biografi Last Child

Lahir di timur Jakarta pada awal tahun 2006 silam, Last Child terbentuk dari trio Virgoun (24, vokal & gitar), Dimas (22, bass & vokal), dan Ari (23, drum). Mereka berubah menjadi kuartet sejak Juli 2009, merekrut Yodi (25, gitar) untuk memperkaya eksplorasi musik mereka. Setelah merilis mini album di 2007 berjudul “Grow Up” dengan 100% semangat swadaya, tahun 2008 lalu di bawah bendera Fake Records mereka unjuk gigi dengan album berjudul “Everything We Are Everything“. Album yang perlahan tapi pasti semakin memperluas basis massa Last Friends, sebutan bagi fans Last Child. Album ini juga melahirkan hits di kalangan Last Friends seperti “Diary Depresiku“, “Pedih“, & “Kembali“.








Per April 2010, tercatat lebih dari 110,000 orang Last Friends secara rutin berinteraksi di www.facebook.com/lastchild. Dan berkat kesetiaan nan spartan dari Last Friends pula, RBT Last Child dari album “Everything We Are Everything” sudah menembus angka lebih dari 300,000 download. Sungguh sebuah angka yang fenomenal bagi sebuah band indie yang belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas.
Dibawah naungan Dr.M lagu “Diary Depresiku” dimastering ulang oleh Jemi Sitanayah, MMus (Mastering of Music, sound engineering), seorang putra tanah air jebolan Berklee College of Music, USA.
Dan Hingga April 2011, tercatat bertambah menjadi lebih dari 1,450,913 orang Last Friends yg berinteraksi di Fanpage mereka. Dan juga angka download RBT yang semakin meningkat.
Dengan kepercayaan penuh akan kerja keras dan ketulusan jiwa, Last Child siap terus menginspirasi generasi muda di luar sana dengan satu pesan penting: kerasnya hidup tak selayaknya mematahkan asa untuk berkarya..
Album Last Child :
GROW UP (2007)
1. Kita Tunjukkan
2. Anak Kecil
3. Diary Depresiku
4. Never will I
5. Dendam
6. Selly Punker
7. If I Could Fly
8. Memories of You
9. Pedih
10. So’ njum
11. Diary Depresiku (acoustic version)
EVERYTHING WE ARE EVERYTHING (2008)
1. Anak Kecil
2. Diary Depresiku
3. Selly Punker
4. If I Could Fly
5. Memories of You
6. Kembali
7. Pedih
8. Penantian
9. Lagu Terakhir Untukmu

RUANG LINGKUP DAN PERKEMBANGAN SOSIOLOGI




                        RUANG LINGKUP DAN PERKEMBANGAN SOSIOLOGI DI INDONESIA












1. Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Modul 2 Ruang Lingkup dan Perkembangan Sosiologi TIK :Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan ruang lingkup dan perkembangan sosiologi SRI RAHAYU HANDAYANI, S.Pd. MMA. Ruang Lingkup Kajian SosiologiSebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan carabervariasi.Misalnya seorang sosiolog mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di Indonesiasaat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebutberperilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut. Hampir semuagejala sosial yang terjadi di desa maupun di kota baik individu ataupun kelompok, merupakanruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur ilmiah. Ruang lingkupkajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya.Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologimencakup semua interaksi sosial yang berlangsung antara individu dengan individu, individudengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkungan masyarakat. Ruang lingkupkajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal, misalnya antara lain. Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan produksi, distribusi,dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam; Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan dengan apa yang dialami warganya; Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya.Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya.Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang kejadian itumemberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok, atau
2. beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia. Sebagai contoh, riwayatsuatu negara dapat dipelajari dengan mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatunegara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara sampai perjalanan negara di masa yang akandatang. Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjangkenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat memengaruhi pengalaman yangdirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu ada, maka selamaitu pula akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, danperkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat memengaruhi hubunganantara manusia dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi.B. Pengertian dan Hakikat Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan 1. Pengertian Sosiologi sebagai Ilmu PengetahuanSosiologi awalnya merupakan bagian dari Filsafat (induk ilmu pengetahuan; Mother ofScientarium). Filsafat sendiri merupakan ilmu yang mencakup berbagai macam ilmupengetahuan tentang masyarakat, sains, geografi dan lain-lain, namunseiring berkembangnyazaman, ilmu-ilmu tersebut mulai memisahkan diri dan berkembang secara independen.Sosiologi baru muncul pada abad ke-19 sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat,berdampingan dengan ilmu Psikologi yang mempelajari perilaku dan sifat-sifat manusia.Menurut Soerjono Soekanto Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang tersusunsecara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran (logika), sehingga pengetahuanmana akan selalu dapat diperiksa dan diuji secara kritis oleh orang lain. Dengan demikian ilmupengetahuan memiliki beberapa unsur pokok yang tergabung dalam satu kebulatan yaitusebagai berikut: 1. Pengetahuan (knowledge) ; kesan di dalam fikiran manusia ->panca indra 2. Tersusun secara sistematis ->menurut urutan tertentu (kebulatan) 3. Menggunakan pemikiran (logis dan rasional) ->fakta yang nyata (x emosi) 4. Terbuka terhadap kritik (objektif).->diumumkan kepada khalayakSecara umum dan konvensional dikenal adanya empat kelompok ilmu pengetahuan,yaitu: 1. Ilmu Matematika
3. 2. Ilmu Pengetahuan Alam -> hayati dan tidak hayati (fisika) 3. Ilmu tentang Prilaku - > perilaku hewan (animal behavior ), perilaku manusia (human behavior ) ; ilmu-ilmu sosial 4. Ilmu Pengetahuan Kerohanian -> manifestasi spiritual.Menurut penerapannya Ilmu Pengetahuan di bagi menjadi : 1. Ilmu pengetahuan murni (pure science) ->untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara absrak, yaitu untuk mempertinggi mutunya 2. Ilmu Pengetahuan Praktis (applied science)- > mempergunakan dan menerapkan ilmu pengetahuan tersebut di dalam masyarakat dengan maksud untuk membantu masyarakat dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya.Dari sudut sifatnya Ilmu Pengetahuan dibagi : 1. Ilmu pengetahuan yang eksak 2. Ilmu pengetahuan yang noneksakDilihat dari hal tersebut Sosiologi merupakan suatu ilmu karena : 1. Obyeknya jelas - >masyarakat terutama menganai jaringan hub antarmanusia 2. Menggunakan metode ilmiah 3. Tersusun secara sistematis->tersusun secara sistimatis logis antara variabelSosiologi telah memenuhi syarat-syarat ilmu seperti di atas dan merupakan ilmu yang berdirisendiri karena memenuhi segenap unsur dan sifat ilmu pengetahuan yaitu :Menurut harry M. Johnson karakteristik sosiologi yaitu : 1. Empiris : ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi (pengamatan) terhadap kenyataan dan menggunakan akal sehat (tidak spekulatif melainkan obyektif ) 2. Teoritis : berusaha menghimpun suatu ikhtisar dari hasil pengamatannya (abastraksi dari hasil observasi), dalam mana susunannya harus bersifat logis sehingga hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya sungguh merupakan hubungan sebab akibat 3. Kumulatif : teori-teori sosiologi terbentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada. Jadi sosiologi memperbaiki, memperluas dan memperhalus teori-teori yang sudah ada itu
4. 4. Nonetis : yang menjadi inti persoalan dalam sosiolo gi bukanlah persoalan baik buruknya suatu fakta melainkan, tujuan yang hendak dicapai dengan menjelaskan fakta tersebut 2. Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan diantaranya adalah: Sosiologi adalah ilmu sosial karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan. Sosiologi termasuk disiplin ilmu normatif, bukan merupakan disiplin ilmu kategori yang membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau seharusnya terjadi. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan ilmu pengetahuan terapan. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri. Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala- gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.C. Pengertian Sosiologi sebagai Ilmu SosialSosiologi digolongkan sebagai ilmu sosial karena Sosiologi menggunakan masyarakat sebagaiobyek pembelajarannya. Lebih jelasnya, ilmu Sosiologi membahas tentang masyarakat dariberbagai sisi dan sudut pandang yang beragam serta hubungan dan interaksi antar individudalam masyarakat tersebut.Sosiologi dapat juga dikatakan sebagai: 1. suku-suku atau rumpun-rumpun sosial 2. ilmu yang mengkaji ‘kekuasaan’ secara lebih khusus dan mendalam










5. 3. ilmu sosial yang lain 4. ilmu yang mengkaji tentang masyarakat Sosiologi dapat digolongkan sebagai ilmu pengetahuan karena telah memenuhi unsur-unsur atau syarat-syarat ilmu yaitu: 1. Bersifat empiris; bisa di nalar, tidak tentatif 2. Bersifat teoritis; menyusun kesimpulan dari pengamatan terlebih dahulu. Kesimpulan tersusun dari kerangka-kerangka pikiran yang logis sehingga menjadi sebuah teori 3. Bersifat kumulatif; dapat diperluas, diperbaiki, dan diperhalus 4. Bersifat nonetis; tidak menghakimi tapi memperjelas fakta.D. Objek Kajian SosiologiObyek studi atau kajian sosiologi adalah manusia ( manusia adalah multidimensi ) namunsosiologi mempelajari manusia dari aspek sosial yang kita sebut masyarakat, yakni hubunganantara manusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan tersebut. Istilahmasyarakat sering digunakan untuk menyebut kesatuan hidup manusia,misalnya masyarakatdesa, masyarakat kota, masyarakat Bali dan masyarakat lainnya. Masyarakat adalah kesatuanhidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu danterikat oleh rasa identitas bersama. Adat istiadat : tata kelakuan yang kekal dan turun-temurundari generasi ke generasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola-polaperilaku masyarakat.Ciri-ciri masyarakat : 1. Adanya manusia yang hidup bersama yang dalam ukuran minimalnya berjumlah dua orang atau lebih 2. Adanya pergaulan (hubungan) dan kehidupan bersama antara manusia dalam waktu yang cukup lama 3. Adanya kesadaran bahwa mereka merupakan suatu kesatuan 4. Adanya sistem hidup bersama yang menghasilkan kebudayaanSehubungan dengan itu Astrid S. Susanto membedakan Obyek Sosiologi menjada dua macamyaitu :
6. 1. Obyek materi dari sosiologi adalah kehidupan sosial manusia, dan gejala serta proses hubungan antar manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup bersama 2. Obyek Formal adalah ; pengertian terhadap lingkungan hidup manusia dalam kehidupan sosial, meningkatkan kehidupan harmonis masyarakatnya, meningkatkan kerja sama antar manusia.E. Metode SosiologiCara-cara sosiologi mempelajari lingkungan atau lapangan kerjanya ( metode) yaitu metodekualitatif dan metode kuantitatif1. Metode Kualitatif : metode yang mengutamakan bahan-bahan yang sukar diukur dengan angka-angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang eksakt (matematis), meskipun bahan- bahan nyata terdapat dalam masyarakat Metode tersebut seperti: a. Metode Historis : penelahaan peristiwa-peristiwa dan proses-proses dari lembaga- lembaga peradaban masa lampau untuk mendapatkan prinsip-prinsip umum di dalam mempelajari sosiologi b. Metode Komperatif : membandingkan berbagai macam masyarakat beserta kelompok- kelompok yang ada di dalamnya untuk menyingkap perbedaan dan persamaan untuk dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui perilaku masyarakatnya c. Metode Historis Komperatif : kombinasi d. Metode Case Study ( study kasus ) : untuk mempelajari kondisi yang sedalam-dalamya dari suatu kelompok, lembaga, perorangan yang ada di dalam suatu masyarakat. Dasarnya yaitu bahwa setiap kasus yang diteliti merupakan pencerminan atau gejala umum dari seluruh kasus, sehingga dapat digeneralisir untuk menghasilkan dalil-dalil yang berlaku umum2. Metode Kuantitaif : metode yang mempergunakan angka-angka sebagai bahan keterangan, sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan mempergunakan tabel, indek, skala dll yang sifatnya matematis seperti Methode statistik, methode eksperimen3. Metode Empiris : (metode research) ; metode yang menyandarkan diri pada keadaan- keadaan yang dengan nyata didapatkan dalam masyarakat
7. 4. Metode Deduktif : pengambilan kesimpulan dengan berlandaskan prinsip-prinsip atau kaidah-kaidah yang bersifat umum untuk diterapkan kedalam gejala-gejala yang khusus5. Methode Induktif : methode yang mempelajari suatu gejala yang khusus untuk mendapatkan kaidah-kadiah atau hukum-hukum yang berlaku umumF. Perkembangan Sosiologi 1. Perkembangan pada abad pencerahanBanyak ilmuwan-ilmuwan besar pada zaman dahulu, seperti Sokrates, Plato dan Aristotelesberanggapan bahwa manusia terbentuk begitu saja. Tanpa ada yang bisa mencegah,masyarakat mengalami perkembangan dan kemunduran.Pendapat itu kemudian ditegaskan lagi oleh para pemikir di abad pertengahan, sepertiAgustinus, Ibnu Sina, dan Thomas Aquinas. Mereka berpendapat bahwa sebagai makhlukhidup yang fana, manusia tidak bisa mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadidengan masyarakatnya. Pertanyaan dan pertanggungjawaban ilmiah tentang perubahanmasyarakat belum terpikirkan pada masa ini.Berkembangnya ilmu pengetahuan di abad pencerahan (sekitar abad ke-17 M), turutberpengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat, ciri-ciri ilmiah mulaitampak di abad ini. Para ahli di zaman itu berpendapat bahwa pandangan mengenai perubahanmasyarakat harus berpedoman pada akal budi manusia. 2. Pengaruh perubahan yang terjadi di abad pencerahanPerubahan-perubahan besar di abad pencerahan, terus berkembang secara revolusionersapanjang abad ke-18 M. Dengan cepat struktur masyarakat lama berganti dengan strukturyang lebih baru. Hal ini terlihat dengan jelas terutama dalam revolusi Amerika, revolusi industri,dan revolusi Perancis. Gejolak-gejolak yang diakibatkan oleh ketiga revolusi ini terasapengaruhnya di seluruh dunia. Para ilmuwan tergugah, mereka mulai menyadari pentingnyamenganalisis perubahan dalam masyarakat.
8. 3. Gejolak abad revolusiPerubahan yang terjadi akibat revolusi benar-benar mencengangkan. Struktur masyarakat yangsudah berlaku ratusan tahun rusak. Bangasawan dan kaum Rohaniwan yang semulabergemilang harta dan kekuasaan, disetarakan haknya dengan rakyat jelata. Raja yang semulaberkuasa penuh, kini harus memimpin berdasarkan undang-undang yang di tetapkan. Banyakkerajaan-kerajaan besar di Eropa yang jatuh dan terpecah.Revolusi Perancis berhasil mengubah struktur masyarakat feodal ke masyarakat yang bebasGejolak abad revolusi itu mulai menggugah para ilmuwan pada pemikiran bahwa perubahanmasyarakat harus dapat dianalisis. Mereka telah menyakikan betapa perubahan masyarakatyang besar telah membawa banyak korban berupa perang, kemiskinan, pemberontakan dankerusuhan. Bencana itu dapat dicegah sekiranya perubahan masyarakat sudah diantisipasisecara dini.Perubahan drastis yang terjadi semasa abad revolusi menguatkan pandangan betapa perlunyapenjelasan rasional terhadap perubahan besar dalam masyarakat. Artinya : Perubahan masyarakat bukan merupakan nasib yang harus diterima begitu saja, melainkan dapat diketahui penyebab dan akibatnya. Harus dicari metode ilmiah yang jelas agar dapat menjadi alat bantu untuk menjelaskan perubahan dalam masyarakat dengan bukti-bukti yang kuat serta masuk akal. Dengan metode ilmiah yang tepat (penelitian berulang kali, penjelasan yang teliti, dan perumusan teori berdasarkan pembuktian), perubahan masyarakat sudah dapat diantisipasi sebelumnya sehingga krisis sosial yang parah dapat dicegah. 4. Kelahiran sosiologi modernSosiologi modern tumbuh pesat di benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada.Mengapa bukan di Eropa? (yang notabene merupakan tempat dimana sosiologi munculpertama kalinya).Pada permulaan abad ke-20, gelombang besar imigran berdatangan ke Amerika Utara. Gejalaitu berakibat pesatnya pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri baru,
9. bertambahnya kriminalitas dan lain lain. Konsekuensi gejolak sosial itu, perubahan besarmasyarakat pun tak terelakkan.Perubahan masyarakat itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, untuk sampaipada kesadaran bahwa pendekatan sosiologi lama ala Eropa tidak relevan lagi. Merekaberupaya menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu.Maka lahirlah sosiologi modern.Berkebalikan dengan pendapat sebelumnya, pendekatan sosiologi modern cenderung mikro(lebih sering disebut pendekatan empiris). Artinya, perubahan masyarakat dapat dipelajari mulaidari fakta sosial demi fakta sosial yang muncul. Berdasarkan fakta sosial itu dapat ditarikkesimpulan perubahan masyarakat secara menyeluruh. Sejak saat itulah disadari betapapentingnya penelitian (research) dalam sosiologi.

lipsink taim :D


chapter Naruto Shippuden 632

Foto: Yosh! Diharapkan untuk menunjukkan semangatnya berupa "LIKE" supaya Admin lebih semangat dalam menyajikan Chapter baru. Jangan lupa bantu DWNS membagikan cerita terbaru ini dengan cara klik BAGIKAN, serta dimohon meninggalkan kesan yg baik.
Gomen apabila kali ini sedikit telat -_-

============ *CHAPTER BARU* ============
Naruto Chapter 632: Ledakan
Penyunting: ~[A.B.A.D]~
Sumber: http://esti-widhayang.blogspot.com/2013/05/versi-teks-naruto-chapter-632.html
Special Thanks: Masashi Kishimoto
============ *Selamat Membaca* ============

Sasuke sudah sampai di arena pertempuran! Dengan ketetapan hati yang baru, mereka siap bertarung!

“Ayo maju, Sakura-chan, Sasuke!!” ucap Naruto.

“Ya!!” ucap Sakura.

“Yeah…” ucap Sasuke.

“Tidakkah ini terasa seperti nostalgia, Shikamaru?” ucap Ino.

“...Lagipula, karena kita harus mengalahkan musuh di depan kita, inilah satu-satunya cara... Aku juga tidak mau mengenal dia” Ucap Shikamaru.

“Sudah lama sekali kita semua tidak bersama seperti ini.” Ucap Chouji. “Ini jadi mengingatkanku pada ujian Chuunin.”

“Aku akan menjadi Hokage!!” teriak Kiba. “Hei, apa kau mendengarku!?”

“Kiba, tidak satu orang pun mendengarkanmu. Hentikanlah. Alasannya adalah saat Sasuke mengatakannya, kita sudah sangat merasakan imbasnya.” Ucap Shino.

“Ki... Kiba-kun, aku mendengarkanmu, kok… semua orang pasti ingin menjadi Hokage.” Ucap Hinata.

“Kita akan tunjukkan pada mereka kekuatan kita yang sesungguhnya!!” ucap Naruto yang berdiri bersama Sasuke dan Sakura di atas tebing, dari semua rekan seangkatannya.

Di kejauhan, Juugo memperhatikan Sasuke, “Sasuke… apa yang sebenarnya kau pikirkan?!” Juugo bertanya-tanya.

“OOOOOKKKKEEE!!” teriak Naruto.

“Tunggu dulu!!” ucap Hashirama.

“I-itu lagi…” ucap seorang aliansi Shinobi. Ia melihat ke arah Juubi. Juubi sekarang sedang menciptakan Bijuudama yang besar dari kepala Rafflesia-nya.

“Hey Para Leluhur, ayo bersiaplah untuk ini!” ucap Minato yang dibalas Hokage Ketiga dan Kedua.

“Aku tahu!” ucap Hokage Ketiga yang nampaknya sudah siap dengan serangan Bijuudama.
“Mari kita lihat…” ucap Hokage Kedua.

BLAARR!! Juubi menembakkan lagi Bijuudama-nya.

Segel yang dibuat Hashirama untuk melingkupi Juubi terlihat mulai menggelembung dan sebentar lagi akan pecah akibat tidak dapat menahan daya energi Bijuudama yang begitu besar. Segel itu pada akhirnya menyusut, dengan memperlihatkan Juubi yang babak belur terkena serangannya sendiri yang tidak bisa keluar dari segel.

“Juubi sialan… rasakan itu!” ucap si pemimpin samurai, Mifune.

“Sungguh penahan yang luar biasa, bahkan Bijuudama pun tak dapat lolos…” ucap salah satu samurai. 

“Ini bukan penahan biasa…” kata Hashirama.

“W-wow! Hokage Pertama dan Hokage lainnya benar-benar orang yang hebat!” ucap Naruto. “Nampaknya itu bukan hanya sekedar rumor.” balas Sasuke.

Hashirama kembali merapal segel, “Mokuton: Wood Clon! (Bunshin Kayu)” Ia menciptakan lima Bunshin, yang lalu berpencar ke segala penjuru.

“Buat sebuah lubang... di empat sisi pada penahanku… lubang untuk para shinobi masuk… ikuti aku!” keempat Bunshin Hashirama mengatakan hal yang sama dan menyebarkannya ke seluruh anggota aliansi.

“Oke!” “Yeah!”

“Kita masih bisa masuk!!” ucap Hashirama sambil merapal segel baru. “Senpou: Myoujinmon... Fuutou!” Hashirama kembali membuat gerbang yang mengunci Juubi, namun kali ini bukan ekornya, melainkan lehernya.

“GWWWWOOOOOHHHH!!” Juubi mengerang.

Para Bunshin Hashirama sudah datang membawa anggota aliansi sekarang. Salah satu Bunshinnya pergi ke tempat lain,  “Baiklah, aku yang akan menjadi lawanmu.” Ucap Bunshin Hashirama itu. Ia sudah berhadapan dengan Madara sekarang. “Maaf karena sudah membuatmu menunggu, Madara…”

 “Tidak…” ucap Madara.     

“??”

“Kalau cuma Bunshin akan sangat membosankan.” Madara lalu duduk bersila. “Aku akan menunggu sampai yang asli benar-benar datang.”

Sementara itu, anggota aliansi dengan masing-masing satu clon Hashirama mulai membuat lubang di empat sisi dari penahan Juubi yang dibuat Hashirama.

“Sekarang!!” Hashirama memberi aba-aba pada aliansi shinobi untuk masuk ke dalam penahannya dimana ada Juubi disana.

Karena Juubi tidak dapat bergerak akibat segel yang dibuat Hashirama, Ia memisahkan diri dengan membuat Juubi – Juubi yang ukurannya lebih kecil. Namun meskipun begitu, Juubi yang asli masih tetap ada. Ini hanya seperti bunshin-bunshin yang keluar dari tubuh Juubi, mereka pun tidak memiliki ekor.

“Mereka membelah diri…” ucap Hashirama. “Dia pasti tidak ingin agar kita menyerang tubuh utamanya…”

Para aliansi shinobi sudah dihadapan para monster – monster kecil Juubi sekarang. “Jangan takut!!” ucap Naruto dan maju memimpin di depan.

“Ya… saat ujian Chuunin… aku pikir aku sudah menjadi Kunoichi yang hebat. Tapi aku selalu berjalan di belakang Naruto dan Sasuke-kun…” pikir Sakura. “Mereka selalu bertarung untuk melindungiku… aku benci itu! Dan aku memutuskan di lain waktu aku yang akan berada di depan…” Sakura memukul salah satu Juubi kecil itu dengan keras, “Lain kali, kalianlah yang harus melihat dari belakang punggungku!!... waktu itu aku bersumpah…”

“Tapi, Naruto dan Sasuke-kun selalu berada di depanku dan maju… aku pikir pada akhirnya aku tidak akan dapat menggapai mereka… saat mereka semakin kuat dan yang dapat kulakukan hanyalah menyerah…” pikir Sakura lagi.

“Ninja medis tidak boleh mati! Jadi dia tidak boleh berjalan ke depan mendahului yang lainnya.” Ucap Sakura waktu itu pada Tsunade, saat ia masih berguru padanya.

“Itu memang benar, tapi…” ucap Tsunade. “Itu bukan berarti kau tidak butuh belajar bertarung, karena… kau adalah muridku... Jadi kau harus mewarisi kekuatan seorang Sannin. Dan juga…”

“Sakura Haruno… kau juga adalah murid dari Hokage Kelima!”

Di dahi Sakura muncul ‘belah ketupat’ seperti milik Tsunade. “Sudah terisi…” ucap Sakura. “Aku akhirnya bisa mengeluarkannya.”

“!!??” Naruto agak bingung dengan apa yang dikatakan Sakura. Karena penasaran, ia sedikit menengok belakang ke arah Sakura.

Sakura memukul Juubi kecil itu dengan satu pukulan yang begitu dahsyat, hingga Juubi tersebut terpental. Bahkan sampai membuat Juubi yang lain ikut terpental karenanya. Sakura sudah bersiap dengan serangan selanjutnya,

“SHANNAROO!!!!”

BLLLAAARRRR!! Pukulan Sakura mampu membuat retakan yang besar dan mementalkan SEMUA Juubi – Juubi kecil disekitarnya. Luar Biasa! Benar-benar pukulan yang Luar Biasa!

“Aku tidak akan pernah… meremehkan Sakura-chan lagi…” pikir Naruto. “Dia bisa menghancurleburkan aku…”

“Heh…” Sasuke hanya tersenyum melihat kekuatan Sakura.

“Benar-benar kekuatan monster…” ucap Hashirama. “Dia mungkin lebih berbahaya dari Tsunade.”

“Dia sudah menyimpan chakra sedikit demi sedikit selama 3 tahun… itu benar-benar pengontrolan chakra yang begitu teliti dan ekstrim.” Pikir Shizune. “Bahkan aku tidak bisa menggunakan Hyakugou no Jutsu!”

“Lagipula aku juga tidak membutuhkannya untuk terlihat lebih muda…” ucap Sakura. Ternyata itu adalah teknik penyimpanan chakra yang digunakan Tsunade agar ia selalu terlihat muda.

JJEERRRR!! Sesosok monster Juubi yang berukuran lumayan besar sudah berada di depan Sakura sekarang. Naruto dan Sasuke secara reflex langsung berlari menyelamatkan Sakura.

“Fuuton: Rasenshuriken!!” Naruto yang kini sudah dalam Rikudou Mode, melemparkan RasenShurikennya ke arah monster Juubi kecil itu.

“Enton: Kagutsuchi!!” Sasuke melepas beberapa sayatan pedangnya ke arah Juubi itu. Yang dilempar Sasuke itu berisi sedikit 'bumbu' Amaterasu.

“Gyaaaahh!!”

SSSSSSAATTT, Sasuke sudah berada di sisi kanan Sakura sekarang. “Sasuke-kun!!”

“Uhmm… aku juga ada disini, Sakura-chaan.” Ucap Naruto yang sudah berada di sisi kiri Sakura.

“Jangan menghalangi gerakanku, Naruto!” Ucap Sasuke. “Iyaa.. Jika kalian masih sibuk bertengkar, aku akan merebut kursi Hokage.”

“Eh?? Sakura-chan juga—??”

“Kali ini kita akan kembali ke awal!!” ucap Sakura. “Tsunade-sama… akhirnya aku dapat menyusul mereka…” pikir Sakura.
-------------------------------------------------------------------------

GUBRAAKK!!

SEGEL YANG LUAR BIASA DARI PARA HOKAGE BERHASIL MENAHAN BIJUUDAMA JUUBI. MADARA AKHIRNYA DUDUK TENANG MENUNGGU HASHIRAMA YANG ASLI. LALU, SERANGAN KOMBINASI TIM 7 YANG LUAR BIASA DENGAN KEKUATAN "BARU" SAKURA. DAN, APAKAH YANG SELANJUTNYA AKAN TERJADI??

[SIMAK KELANJUTANNYA HANYA DI DWNS INDONESIA!]

========== BERSAMBUNG KE CHAPTER 633 ==========

Bantu BAGIKAN Cerita Terbaru Naruto ini, jika Narutolovers memang suka dengan ceritanya. Salam Narutolovers, DWNS INDONESIA!! ^_^

Bantu Promosikan juga Page kita tercinta ini, dengan kode ini:  @*[259429037408243:0] (Hilangkan tanda *, lalu tekan ENTER)
Naruto Chapter 632: Ledakan
Penyunting: ~[A.B.A.D]~
Sumber: http://esti-widhayang.blogspot.com/2013/05/versi-teks-naruto-chapter-632.html
Special Thanks: Masashi Kishimoto
============ *Selamat Membaca* ============

Sasuke sudah sampai di arena pertempuran! Dengan ketetapan hati yang baru, mereka siap bertarung!

“Ayo maju, Sakura-chan, Sasuke!!” ucap Naruto.

“Ya!!” ucap Sakura.

“Yeah…” ucap Sasuke.

“Tidakkah ini terasa seperti nostalgia, Shikamaru?” ucap Ino.

“...Lagipula, karena kita harus mengalahkan musuh di depan kita, inilah satu-satunya cara... Aku juga tidak mau mengenal dia” Ucap Shikamaru.

“Sudah lama sekali kita semua tidak bersama seperti ini.” Ucap Chouji. “Ini jadi mengingatkanku pada ujian Chuunin.”

“Aku akan menjadi Hokage!!” teriak Kiba. “Hei, apa kau mendengarku!?”

“Kiba, tidak satu orang pun mendengarkanmu. Hentikanlah. Alasannya adalah saat Sasuke mengatakannya, kita sudah sangat merasakan imbasnya.” Ucap Shino.

“Ki... Kiba-kun, aku mendengarkanmu, kok… semua orang pasti ingin menjadi Hokage.” Ucap Hinata.

“Kita akan tunjukkan pada mereka kekuatan kita yang sesungguhnya!!” ucap Naruto yang berdiri bersama Sasuke dan Sakura di atas tebing, dari semua rekan seangkatannya.

Di kejauhan, Juugo memperhatikan Sasuke, “Sasuke… apa yang sebenarnya kau pikirkan?!” Juugo bertanya-tanya.

“OOOOOKKKKEEE!!” teriak Naruto.

“Tunggu dulu!!” ucap Hashirama.

“I-itu lagi…” ucap seorang aliansi Shinobi. Ia melihat ke arah Juubi. Juubi sekarang sedang menciptakan Bijuudama yang besar dari kepala Rafflesia-nya.

“Hey Para Leluhur, ayo bersiaplah untuk ini!” ucap Minato yang dibalas Hokage Ketiga dan Kedua.

“Aku tahu!” ucap Hokage Ketiga yang nampaknya sudah siap dengan serangan Bijuudama.
“Mari kita lihat…” ucap Hokage Kedua.

BLAARR!! Juubi menembakkan lagi Bijuudama-nya.

Segel yang dibuat Hashirama untuk melingkupi Juubi terlihat mulai menggelembung dan sebentar lagi akan pecah akibat tidak dapat menahan daya energi Bijuudama yang begitu besar. Segel itu pada akhirnya menyusut, dengan memperlihatkan Juubi yang babak belur terkena serangannya sendiri yang tidak bisa keluar dari segel.

“Juubi sialan… rasakan itu!” ucap si pemimpin samurai, Mifune.

“Sungguh penahan yang luar biasa, bahkan Bijuudama pun tak dapat lolos…” ucap salah satu samurai.

“Ini bukan penahan biasa…” kata Hashirama.

“W-wow! Hokage Pertama dan Hokage lainnya benar-benar orang yang hebat!” ucap Naruto. “Nampaknya itu bukan hanya sekedar rumor.” balas Sasuke.

Hashirama kembali merapal segel, “Mokuton: Wood Clon! (Bunshin Kayu)” Ia menciptakan lima Bunshin, yang lalu berpencar ke segala penjuru.

“Buat sebuah lubang... di empat sisi pada penahanku… lubang untuk para shinobi masuk… ikuti aku!” keempat Bunshin Hashirama mengatakan hal yang sama dan menyebarkannya ke seluruh anggota aliansi.

“Oke!” “Yeah!”

“Kita masih bisa masuk!!” ucap Hashirama sambil merapal segel baru. “Senpou: Myoujinmon... Fuutou!” Hashirama kembali membuat gerbang yang mengunci Juubi, namun kali ini bukan ekornya, melainkan lehernya.

“GWWWWOOOOOHHHH!!” Juubi mengerang.

Para Bunshin Hashirama sudah datang membawa anggota aliansi sekarang. Salah satu Bunshinnya pergi ke tempat lain, “Baiklah, aku yang akan menjadi lawanmu.” Ucap Bunshin Hashirama itu. Ia sudah berhadapan dengan Madara sekarang. “Maaf karena sudah membuatmu menunggu, Madara…”

“Tidak…” ucap Madara.

“??”

“Kalau cuma Bunshin akan sangat membosankan.” Madara lalu duduk bersila. “Aku akan menunggu sampai yang asli benar-benar datang.”

Sementara itu, anggota aliansi dengan masing-masing satu clon Hashirama mulai membuat lubang di empat sisi dari penahan Juubi yang dibuat Hashirama.

“Sekarang!!” Hashirama memberi aba-aba pada aliansi shinobi untuk masuk ke dalam penahannya dimana ada Juubi disana.

Karena Juubi tidak dapat bergerak akibat segel yang dibuat Hashirama, Ia memisahkan diri dengan membuat Juubi – Juubi yang ukurannya lebih kecil. Namun meskipun begitu, Juubi yang asli masih tetap ada. Ini hanya seperti bunshin-bunshin yang keluar dari tubuh Juubi, mereka pun tidak memiliki ekor.

“Mereka membelah diri…” ucap Hashirama. “Dia pasti tidak ingin agar kita menyerang tubuh utamanya…”

Para aliansi shinobi sudah dihadapan para monster – monster kecil Juubi sekarang. “Jangan takut!!” ucap Naruto dan maju memimpin di depan.

“Ya… saat ujian Chuunin… aku pikir aku sudah menjadi Kunoichi yang hebat. Tapi aku selalu berjalan di belakang Naruto dan Sasuke-kun…” pikir Sakura. “Mereka selalu bertarung untuk melindungiku… aku benci itu! Dan aku memutuskan di lain waktu aku yang akan berada di depan…” Sakura memukul salah satu Juubi kecil itu dengan keras, “Lain kali, kalianlah yang harus melihat dari belakang punggungku!!... waktu itu aku bersumpah…”

“Tapi, Naruto dan Sasuke-kun selalu berada di depanku dan maju… aku pikir pada akhirnya aku tidak akan dapat menggapai mereka… saat mereka semakin kuat dan yang dapat kulakukan hanyalah menyerah…” pikir Sakura lagi.

“Ninja medis tidak boleh mati! Jadi dia tidak boleh berjalan ke depan mendahului yang lainnya.” Ucap Sakura waktu itu pada Tsunade, saat ia masih berguru padanya.

“Itu memang benar, tapi…” ucap Tsunade. “Itu bukan berarti kau tidak butuh belajar bertarung, karena… kau adalah muridku... Jadi kau harus mewarisi kekuatan seorang Sannin. Dan juga…”

“Sakura Haruno… kau juga adalah murid dari Hokage Kelima!”

Di dahi Sakura muncul ‘belah ketupat’ seperti milik Tsunade. “Sudah terisi…” ucap Sakura. “Aku akhirnya bisa mengeluarkannya.”

“!!??” Naruto agak bingung dengan apa yang dikatakan Sakura. Karena penasaran, ia sedikit menengok belakang ke arah Sakura.

Sakura memukul Juubi kecil itu dengan satu pukulan yang begitu dahsyat, hingga Juubi tersebut terpental. Bahkan sampai membuat Juubi yang lain ikut terpental karenanya. Sakura sudah bersiap dengan serangan selanjutnya,

“SHANNAROO!!!!”

BLLLAAARRRR!! Pukulan Sakura mampu membuat retakan yang besar dan mementalkan SEMUA Juubi – Juubi kecil disekitarnya. Luar Biasa! Benar-benar pukulan yang Luar Biasa!

“Aku tidak akan pernah… meremehkan Sakura-chan lagi…” pikir Naruto. “Dia bisa menghancurleburkan aku…”

“Heh…” Sasuke hanya tersenyum melihat kekuatan Sakura.

“Benar-benar kekuatan monster…” ucap Hashirama. “Dia mungkin lebih berbahaya dari Tsunade.”

“Dia sudah menyimpan chakra sedikit demi sedikit selama 3 tahun… itu benar-benar pengontrolan chakra yang begitu teliti dan ekstrim.” Pikir Shizune. “Bahkan aku tidak bisa menggunakan Hyakugou no Jutsu!”

“Lagipula aku juga tidak membutuhkannya untuk terlihat lebih muda…” ucap Sakura. Ternyata itu adalah teknik penyimpanan chakra yang digunakan Tsunade agar ia selalu terlihat muda.

JJEERRRR!! Sesosok monster Juubi yang berukuran lumayan besar sudah berada di depan Sakura sekarang. Naruto dan Sasuke secara reflex langsung berlari menyelamatkan Sakura.

“Fuuton: Rasenshuriken!!” Naruto yang kini sudah dalam Rikudou Mode, melemparkan RasenShurikennya ke arah monster Juubi kecil itu.

“Enton: Kagutsuchi!!” Sasuke melepas beberapa sayatan pedangnya ke arah Juubi itu. Yang dilempar Sasuke itu berisi sedikit 'bumbu' Amaterasu.

“Gyaaaahh!!”

SSSSSSAATTT, Sasuke sudah berada di sisi kanan Sakura sekarang. “Sasuke-kun!!”

“Uhmm… aku juga ada disini, Sakura-chaan.” Ucap Naruto yang sudah berada di sisi kiri Sakura.

“Jangan menghalangi gerakanku, Naruto!” Ucap Sasuke. “Iyaa.. Jika kalian masih sibuk bertengkar, aku akan merebut kursi Hokage.”

“Eh?? Sakura-chan juga—??”

“Kali ini kita akan kembali ke awal!!” ucap Sakura. “Tsunade-sama… akhirnya aku dapat menyusul mereka…” pikir Sakura.
-------------------------------------------------------------------------

GUBRAAKK!!

SEGEL YANG LUAR BIASA DARI PARA HOKAGE BERHASIL MENAHAN BIJUUDAMA JUUBI. MADARA AKHIRNYA DUDUK TENANG MENUNGGU HASHIRAMA YANG ASLI. LALU, SERANGAN KOMBINASI TIM 7 YANG LUAR BIASA DENGAN KEKUATAN "BARU" SAKURA. DAN, APAKAH YANG SELANJUTNYA AKAN TERJADI??

[SIMAK KELANJUTANNYA HANYA DI DWNS INDONESIA!]

========== BERSAMBUNG KE CHAPTER 633 ==========
from :
http://www.facebook.com/DWNS.indonesia

cowok ganteng si blogger


MONGGO DILIHAT :3

video arya wiguna

film 300 yang diubah suaranya dengan suara jeritan raungan arya wiguna
DEMIIIIII TUHHAAANNN !!!!!!

pendidikan


Pendidikan di Indonesia

 



Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Secara terstruktur, pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Kemdiknas), dahulu bernama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Depdikbud). Di Indonesia, semua penduduk wajib mengikuti program wajib belajar pendidikan dasar selama sembilan tahun, enam tahun di sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dan tiga tahun di sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah. Saat ini, pendidikan di Indonesia diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal. Pendidikan juga dibagi ke dalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi.

Peran Pendidikan dalam Pembangunan


Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia unuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bab ini akan mengkaji mengenai permasalahan pokok pendidikan, dan saling keterkaitan antara pokok tersbut, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya dan masalah-masalah aktual beserta cara penanggulangannya.

Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi dengan pembangunan di bidang pendidikan?. Walaupun pembangunan fisiknya baik, tetapi apa gunanya bila moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi, bidang ekonomi akan bermasalah, karena tiap orang akan korupsi. Sehingga lambat laun akan datang hari dimana negara dan bangsa ini hancur. Oleh karena itu, untuk pencegahannya, pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam pembangunan negeri ini.

Pemerintah dan Solusi Permasalahan Pendidikan


Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.

Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika kualitas Sumber Daya Manusia dan mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan Wajib Belajar Sembilan tahun sejatinya masih menjadi PR besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. Dengan terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak-anak Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada kompetisi di era global.

Kondisi ideal dalam bidang pendidikan di Indonesia adalah tiap anak bisa sekolah minimal hingga tingkat SMA tanpa membedakan status karena itulah hak mereka. Namun hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan pada saat ini. Oleh karena itu, setidaknya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam dunia pendidikan. Jika mencermati permasalahan di atas, terjadi sebuah ketidakadilan antara si kaya dan si miskin. Seolah sekolah hanya milik orang kaya saja sehingga orang yang kekurangan merasa minder untuk bersekolah dan bergaul dengan mereka. Ditambah lagi publikasi dari sekolah mengenai beasiswa sangatlah minim.

Sekolah-sekolah gratis di Indonesia seharusnya memiliki fasilitas yang memadai, staf pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat, dan memiliki sistem administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit. Akan tetapi, pada kenyataannya, sekolah-sekolah gratis adalah sekolah yang terdapat di daerah terpencil yang kumuh dan segala sesuatunya tidak dapat menunjang bangku persekolahan sehingga timbul pertanyaan ,”Benarkah sekolah tersebut gratis? Kalaupun iya, ya wajar karena sangat memprihatinkan.”

Penyelenggaraan Pendidikan yang Berkualitas

”Pendidikan bermutu itu mahal”. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.Untuk masuk TK dan SDN saja saat ini dibutuhkan biaya Rp 500.000, — sampai Rp 1.000.000. Bahkan ada yang memungut di atas Rp 1 juta. Masuk SLTP/SLTA bisa mencapai Rp 1 juta sampai Rp 5 juta.

Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang kadang berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”.

Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.
Kondisi ini akan lebih buruk dengan adanya RUU tentang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP). Berubahnya status pendidikan dari milik publik ke bentuk Badan Hukum jelas memiliki konsekuensi ekonomis dan politis amat besar. Dengan perubahan status itu pemerintah secara mudah dapat melemparkan tanggung jawabnya atas pendidikan warganya kepada pemilik badan hukum yang sosoknya tidak jelas. Perguruan Tinggi Negeri pun berubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Munculnya BHMN dan MBS adalah beberapa contoh kebijakan pendidikan yang kontroversial. BHMN sendiri berdampak pada melambungnya biaya pendidikan di beberapa Perguruan Tinggi favorit.

Privatisasi dan Swastanisasi Sektor Pendidikan


Privatisasi atau semakin melemahnya peran negara dalam sektor pelayanan publik tak lepas dari tekanan utang dan kebijakan untuk memastikan pembayaran utang. Utang luar negeri Indonesia sebesar 35-40 persen dari APBN setiap tahunnya merupakan faktor pendorong privatisasi pendidikan. Akibatnya, sektor yang menyerap pendanaan besar seperti pendidikan menjadi korban. Dana pendidikan terpotong hingga tinggal 8 persen (Kompas, 10/5/2005).

Dalam APBN 2005 hanya 5,82% yang dialokasikan untuk pendidikan. Bandingkan dengan dana untuk membayar hutang yang menguras 25% belanja dalam APBN (www.kau.or.id). Rencana Pemerintah memprivatisasi pendidikan dilegitimasi melalui sejumlah peraturan, seperti Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, RUU Badan Hukum Pendidikan, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pendidikan Dasar dan Menengah, dan RPP tentang Wajib Belajar. Penguatan pada privatisasi pendidikan itu, misalnya, terlihat dalam Pasal 53 (1) UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Dalam pasal itu disebutkan, penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan.

Seperti halnya perusahaan, sekolah dibebaskan mencari modal untuk diinvestasikan dalam operasional pendidikan. Koordinator LSM Education Network for Justice (ENJ), Yanti Mukhtar (Republika, 10/5/2005) menilai bahwa dengan privatisasi pendidikan berarti Pemerintah telah melegitimasi komersialisasi pendidikan dengan menyerahkan tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan ke pasar. Dengan begitu, nantinya sekolah memiliki otonomi untuk menentukan sendiri biaya penyelenggaraan pendidikan. Sekolah tentu saja akan mematok biaya setinggi-tingginya untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu. Akibatnya, akses rakyat yang kurang mampu untuk menikmati pendidikan berkualitas akan terbatasi dan masyarakat semakin terkotak-kotak berdasarkan status sosial, antara yang kaya dan miskin.

Hal senada dituturkan pengamat ekonomi Revrisond Bawsir. Menurut dia, privatisasi pendidikan merupakan agenda kapitalisme global yang telah dirancang sejak lama oleh negara-negara donor lewat Bank Dunia. Melalui Rancangan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP), pemerintah berencana memprivatisasi pendidikan. Semua satuan pendidikan kelak akan menjadi badan hukum pendidikan (BHP) yang wajib mencari sumber dananya sendiri. Hal ini berlaku untuk seluruh sekolah negeri, dari SD hingga perguruan tinggi.

Bagi masyarakat tertentu, beberapa PTN yang sekarang berubah status menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) itu menjadi momok. Jika alasannya bahwa pendidikan bermutu itu harus mahal, maka argumen ini hanya berlaku di Indonesia. Di Jerman, Perancis, Belanda, dan di beberapa negara berkembang lainnya, banyak perguruan tinggi yang bermutu namun biaya pendidikannya rendah. Bahkan beberapa negara ada yang menggratiskan biaya pendidikan.

Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya membayarnya? Pemerintahlah sebenarnya yang berkewajiban untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan bermutu. Akan tetapi, kenyataannya Pemerintah justru ingin berkilah dari tanggung jawab. Padahal keterbatasan dana tidak dapat dijadikan alasan bagi Pemerintah untuk cuci tangan.***

Wajah Sistem Pendidikan di Indonesia
Kita sebagai orang tua seringkali mengikutkan anak kita berbagai macam les tambahan di luar sekolah seperti les matematika, les bahasa inggris, les fisika dan lain-lain. Saya yakin hal ini kita dilakukan untuk mendukung anak agar tidak tertinggal atau menjadi yang unggul di sekolah. Bahkan, terkadang ide awal mengikuti les tersebut tidak datang dari si anak, namun datang dari kita sebagai orang tua. Benar tidak?
Memang, saat ini kita menganggap tidak cukup jika anak kita hanya belajar di sekolah saja, sehingga kita mengikutkan anak kita bermacam-macam les. Kita ingin anak kita pintar berhitung, kita ingin anak kita mahir berbahasa inggris, kita juga ingin anak kita jago fisika dan lain sebagainya. Dengan begitu, anak memiliki kemampuan kognitif yang baik.
Ini tiada lain karena, pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah juga menuntut untuk memaksimalkan kecakapan dan kemampuan kognisi. Dengan pemahaman seperti itu, sebenarnya ada hal lain dari anak yang tak kalah penting yang tanpa kita sadari telah terabaikan. Apa itu? Yaitu memberikan pendidikan karakter pada anak didik. Saya mengatakan hal ini bukan berarti pendidikan kognitif tidak penting, bukan seperti itu!
Maksud saya, pendidikan karakter penting artinya sebagai penyeimbang kecakapan kognitif. Beberapa kenyataan yang sering kita jumpai bersama, seorang pengusaha kaya raya justru tidak dermawan, seorang politikus malah tidak peduli pada tetangganya yang kelaparan, atau seorang guru justru tidak prihatin melihat anak-anak jalanan yang tidak mendapatkan kesempatan belajar di sekolah. Itu adalah bukti tidak adanya keseimbangan antara pendidikan kognitif dan pendidikan karakter.
Ada sebuah kata bijak mengatakan, ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh. Sama juga artinya bahwa pendidikan kognitif tanpa pendidikan karakter adalah buta. Hasilnya, karena buta tidak bisa berjalan, berjalan pun dengan asal nabrak. Kalaupun berjalan dengan menggunakan tongkat tetap akan berjalan dengan lambat. Sebaliknya, pengetahuan karakter tanpa pengetahuan kognitif, maka akan lumpuh sehingga mudah disetir, dimanfaatkan dan dikendalikan orang lain. Untuk itu, penting artinya untuk tidak mengabaikan pendidikan karakter anak didik. Lalu apa sih pendidikan karaker itu?
Jadi, Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menekankan pada pembentukan nilai-nilai karakter pada anak didik. Saya mengutip empat ciri dasar pendidikan karakter yang dirumuskan oleh seorang pencetus pendidikan karakter dari Jerman yang bernama FW Foerster. Pertama, pendidikan karakter menekankan setiap tindakan berpedoman terhadap nilai normatif. Anak didik menghormati norma-norma yang ada dan berpedoman pada norma tersebut. Kedua, adanya koherensi atau membangun rasa percaya diri dan keberanian, dengan begitu anak didik akan menjadi pribadi yang teguh pendirian dan tidak mudah terombang-ambing dan tidak takut resiko setiap kali menghadapi situasi baru. Ketiga, adanya otonomi, yaitu anak didik menghayati dan mengamalkan aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadinya. Dengan begitu, anak didik mampu mengambil keputusan mandiri tanpa dipengaruhi oleh desakan dari pihak luar. Keempat, keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan adalah daya tahan anak didik dalam mewujudkan apa yang dipandang baik. Dan kesetiaan marupakan dasar penghormatan atas komitmen yang dipilih.
Pendidikan karakter penting bagi pendidikan di Indonesia. Pendidikan karakter akan menjadi basic atau dasar dalam pembentukan karakter berkualitas bangsa, yang tidak mengabaikan nilai-nilai sosial seperti toleransi, kebersamaan, kegotongroyongan, saling membantu dan mengormati dan sebagainya. Pendidikan karakter akan melahirkan pribadi unggul yang tidak hanya memiliki kemampuan kognitif saja namun memiliki karakter yang mampu mewujudkan kesuksesan.
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat, ternyata kesuksesan seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan teknis dan kognisinyan (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Dan, kecakapan soft skill ini terbentuk melalui pelaksanaan pendidikan karater pada anak didik.
Berpijak pada empat ciri dasar pendidikan karakter di atas, kita bisa menerapkannya dalam pola pendidikan yang diberikan pada anak didik. Misalanya, memberikan pemahaman sampai mendiskusikan tentang hal yang baik dan buruk, memberikan kesempatan dan peluang untuk mengembangkan dan mengeksplorasi potensi dirinya serta memberikan apresiasi atas potensi yang dimilikinya, menghormati keputusan dan mensupport anak dalam mengambil keputusan terhadap dirinya, menanamkan pada anak didik akan arti keajekan dan bertanggungjawab dan berkomitmen atas pilihannya. Kalau menurut saya, sebenarnya yang terpenting bukan pilihannnya, namun kemampuan memilih kita dan pertanggungjawaban kita terhadap pilihan kita tersebut, yakni dengan cara berkomitmen pada pilihan tersebut.
Pendidikan karakter hendaknya dirumuskan dalam kurikulum, diterapkan metode pendidikan, dan dipraktekkan dalam pembelajaran. Selain itu, di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar juga sebaiknya diterapkan pola pendidikan karakter. Dengan begitu, generasi-generasi Indonesia nan unggul akan dilahirkan dari sistem pendidikan karakter.
http://www.pendidikankarakter.com/wajah-sistem-pendidikan-di-indonesia/